dua puluh tujuh desember dua puluh tiga
hari yang tak akan pernah hilang dalam ingatan kita
hari di mana teriakanmu begitu menggema
menggoyahkan tumpuan raga dan jiwa
masih segar di ingatan betapa kita melihatnya
masih di bulan yang sama
betapa kita berusaha mewujudkan inginnya
memang bukan sebuah hubungan ayah dan anak, untukku
tapi masih sangat jelas pertama kali bertemu, delapan tahun lalu
tak kusangka panggilan itu berubah menghilangkan rasa kaku
kini tiga hari berlalu sejak kepergiannya, namun masih
tak sanggup aku melihatmu menahan kantung mata
karena rasa haru biru.
tegarmu aku tahu, meski merangkak membiasakan diri tanpanya
kuatmu aku yakin, segala dentuman dari banyak arah telah kau nikmati
rapuhmu pula aku sadar, tidak ada lelaki kuat melebihi batu karang
bonus usianya sudah banyak, katamu
ada rapuh dan bangkit menjadi satu
karena mau tidak mau,
usia ini bukan kuasa kita seorang
Kommentare
Kommentar veröffentlichen