Bertumbuh Tidak Harus Selalu Bertambah


Seekor keong kecil terbiasa tinggal dalam cangkangnya yang nyaman. Lambat laun ia tumbuh semakin besar dan cangkangnya tak lagi muat menaungi tubuhnya. Meski nyaman tapi ternyata sesak sehingga ia harus rela meninggalkan “rumah” yang menaunginya sekian lama. Ia harus mencari “wadah” yg lebih besar, yang lebih lega. 

Begitulah juga manusia. Normalnya kita akan terus berkembang, tumbuh, dan berusaha lebih baik. Dalam proses bertumbuh ini maunya segala hal bisa kita bawa. Boneka kesayangan sewaktu kecil, rumah nyaman dan makanan hangat, dan segala bentuk kenangan lain. Sayangnya semua itu tak bisa dibawa saat proses “bertumbuh”. Ada yang masih bisa dibawa ada juga yang harus tetap tinggal. And that’s totally fine

kerang yang dulunya tempat tinggal mahluk hidup di dasar laut

Perlu disadari sebagian proses bertumbuh malah harus melepaskan dan meninggalkan. Melepaskan kenangan-kenangan berat, mengikhlaskan orang-orang yang tidak sevisi, meletakkan beban-beban yg menghalangi. Dengan begitu kita punya ruang dan energi untuk menyambut semangat baru, memberikan ruang untuk mereka yang layak, dan memberikan kesempatan pada diri sendiri untuk meraih hal-hal baik di depan sana.

“Tapi ada sedihnya meninggalkan semua kenangan tadi..” Betul, dan tak apa untuk merasa sedih. Menerima perasaan yang hadir dan mengakui rasa kehilangan juga bagian dari proses. Bukankah tanaman perlu “dipangkas” supaya cepat berbuah? Kitalah tanaman itu. Proses pemangkasan terdengar tidak enak, tapi ketika kita bisa melihat dengan perspektif yg lebih jauh, percayalah semua akan sepadan.

Mei, 2025
dariku, yang perlahan bisa mengikhlaskan dan melepaskan

Kommentare