Best Friend Forever (Z,Z,L,L,M,K)




Di Kompleks Widia Residence, ada dua anak perempuan kembar yang bernama Ziah dan Zahra. Mereka anak yang pintar, rajin belajar, mengaji, dan suka memakai jilbab. Mereka selalu menjadi juara 1 dan 2 lomba cerdas cermat di sekolah, lomba mengaji, tahfiz, dan kaligrafi di pengajian.
            Mereka mempunyai banyak sekali sahabat karena mereka anak yang baik, ramah, rendah hati, tolong menolong, dan tidak memilih-milih jika berteman. Pagi hari, mereka berdua berangkat sekolah dengan menaiki sepeda. Lalu Lala datang menyapa, “Assalamualaikum, Ziah, Zahra.”
“Waalaikumussalam Lala.” Jawab mereka. Lalu mereka bersama-sama menuju sekolah. Sampai di sekolah mereka bertemu Mary, “Hai.”
“Hai juga”, jawab Mary sambil tersenyum.
Waktu pelajaran dimulai, ibu guru masuk dengan membawa seorang anak perempuan, “Assalamualaikum, murid-murid!”
“Waalaikumussalam, bu guru!” jawab murid-murid.
“Murid-murid hari ini kelas kita kedatangan murid baru, silakan perkenalkan dirimu,” kata bu guru.
“Namaku Klara, hobiku adalah membaca buku,” kata anak itu. Kelihatannya dia kutu buku karena gemar membaca dan memakai kaca mata.
“Klara, kau boleh duduk di samping Lingling.”
“Baik bu guru” ucap Klara. Sekarang waktu istirahat, Ziah, Zahra, Lala, Mary, Lingling langsung menghampiri Klara.
            “Hai Klara, namaku Ziah, ini saudara kembarku Zahra.”
“Hai” sapa Zahra.
“Hai juga” kata Klara tanpa menoleh.
“aku Lala, aku Mary, aku Lingling.” Sapa mereka bertiga.
“Mau bermain? ajak Lala.
“Tidak, aku lebih suka membaca daripada bermain,” kata Klara.
Saat di luar, Lala berkata, “Aku tidak suka terhadap sifat Klara.”
“Hus, kamu tidak boleh begitu, Lala, dia cuma belum terbiasa dengan kita, lama-kelamaan nanti dia juga akan bermain dengan kita. Lagipula, dia kan anak baru.” Ucap Ziah.
“Itu benar, Lala. Kamu tidak boleh begitu.” Tambah Zahra.
“Iya iya, maaf teman-teman.” Ucap Lala.
Tak lama kemudian, Klara datang dan berkata “Teman-teman maaf ya, tadi aku tidak memperhatikan kalian.”
“Iya, tidak papa kok.” Ucap Ziah.
“Sekarang aku sadar berteman lebih menyenangkan daripada membaca buku.” Tambah Klara.
“sekarang kita enam sekawan, ok?” Kata mereka.
Sejak hari itu mereka menjadi enam sekawan sampai lulus SD. Walaupun mereka di SMP yang berbeda, mereka tetap berhubungan lewat SMS. Mereka tidak pernah lupa satu sama lain. Hingga dewasa mereka tetap menjadi “Enam Sekawan”.

TAMAT/ THE END

P.S: sebuah cerpen dari Aura, yang waktu itu masih kelas 6 SD. Akhirnya cerpen ini saya tulis ulang juga setelah 2 tahun lamanya. Semoga suatu saat nanti kamu bisa baca karyamu ini, ya, Ra!

Kommentare