When it's time, its time.

Sebelumnya saya tak pernah benar-benar memperhatikan faktor X ketika mengusahakan sesuatu. Asal ada niat, duit, dan waktu mah apa aja gampang. 

Lah kok ternyata saya salah besar!

SEMARANG. Yes, kota ini sempat saya tulis di resolusi tahun 2019 dan telah jadi tempat yang dinanti-nanti sejak pertengahan tahun 2018. Seperti yang saya katakan di awal, saya sempat percaya bahwa apapun mudah saja dilakukan kalau sudah punya niat, duit, dan juga waktu. Nyatanya? betapa tak semudah itu-bahkan sampai pertengahan tahun 2019 hajat tersebut belum juga terwujud man-temaaannnn!

Di tambah lagi tahun lalu saya berkesempatan untuk menjadi pemenang kontes bercerita yang hadiahnya voucher hotel bintang lima. Di mana? Ya di Semarang laah, haha. Aduuuhhhh kalo udah begini, siapa yang gak auto bikin itinerary coba? Nah, dari ketiga hal di atas salah satunya sudah saya miliki. Niat.
Kemudian waktu berlalu seperti berlari. Secepat itu juga duit yang dipunya lenyap, hahaha. Waktu? Bahkan bisa dikatakan hampir tak ada waktu luang. Oh Tuhan, kenapa harus lengkap gini, sih. 

 Akhirnya sampailah saya di titik "ternyata tak semua hal mudah dilakukan, meski ada niat, duit, dan waktu." Mulai dari situ saya percaya bahwa ada 'tangan lain' yang turut berkontribusi atas segala keinginan kita. 'Tangan Tuhan'. Kemudian apa yang saya lakukan? Alhasil saya belajar ikhlas, karena memang saya tak mau memaksakan. Saya mau pergi ke Semarang atas dasar kerelaan hati dan kerelaan melepas isi dompet plus waktu luang, bukan keterpaksaan demi mengejar coretan bucket list semata.
.
.
.
Waktu membawa saya berjalan mundur dan saya pikir Tuhan sedang mengajak saya bercanda. Di bulan yang sama setahun lalu saya susun itinerary ke Semarang, dan dengan segala cara-Nya saya tetap berada di sini, alias tidak jadi berangkat, wkwk. Bagai sebuah hadiah ulang tahun, saya baru dikasih “ijin” di tahun berikutnya atau yaahh tahun ini. Sesuai dengan resolusi. PAS! Lah gak dapet voucher hotel, dong? Gak masalah! Yang penting tidur sama transportnya bukan duit saya sendiri karena di reimburse sama kantor, eh plus makan juga ding, ehehe. Uuwuw deh, hidup ini super rahasia, super kejutan! Coba kalo saya jadi berangkat tahun lalu, mungkin cuma bisa eksplor 2 hari-an, pluss pake duit sendiri! Eh eh gak ketemu Festival Kota Lama pulaaaakkkk!!

Waktu menyadari hal ini, saya senyum-senyum sendiri. Betapa Allah sungguh tahu kapan saya butuh liburan dan kapan belum. When it's time, it will be its time. Saya percaya dan yakin itu.





 

Kommentare