Belakangan aku semangat sekali buat mendecluttering benda-benda di sekitar. Buku, baju, dan yang gak
ketinggalan adalah segala sesuatu yang ada di dalam gawai, mau itu foto, dokumen,
video atau berkas-berkas lain. Kemudian tidak sengaja nemu foto-foto yang tidak
berfolder. Pakai almamater, baju putih hitam, foto barengan temen dan dosen, ah
pokoknya suasana formal gitu deh. Guess
what I’m doing?
Y U D I S I U M.
Di waktu tersebut rasanya aku banyak diamnya ketimbang haha hihi sama
temen-temen. Bahagia sih, tapi kok ada semburat sedihnya, ya. Lega memang, tapi
kok ada mellow-mellownya, ya. Kalo diibaratkan garis panjang nih yang ujungnya
ada rasa bahagia dan rasa sedih di ujung lainnya, rasaku ada di
tengah-tengahnya. Bisa dibilang sedikit kaget, gak percaya, dan belum siap.
“udah lulus ya,”
“udah sampe di ujung ya ini”
“trus abis ini apa nih?”
“udah selesai, ya,”
“siap-siap say good bye ke anak-anak”
Gituuuu terus yang muncul di kepala. Sampai ketika namaku dipanggil,
aku mantap melangkah ke depan, menyalami Pak Kaprodi dan Bu Dekan, tersenyum
sumringah, sampai kembali lagi duduk di tempat semula. “Selamat ya, sukses ke
depannya!” Kata Pak Yunan, who is Bapak
Kaprodi sekaligus Dosen Pembimbing Skripsiku. Waktu jalan menuju beliau, proses
jatuh bangun ngerjain skripsi seperti muter ulang di depan mata. Haru rasanya
semua itu bisa terlewati dan bisa sampai di titik ini.
Bahagia kala itu sekaligus bertanya pada diri sendiri. Apa nih yang dicari
abis kelar kuliah, apa lagi nih yang dikejar, mau ngapain nih abis gini, udah
bisa nyumbang apa nih buat lingkungan sekitar.
But at that point I also say this loudly: “Whatever I’ll be and Wherever I’ll go, I promise I’ll be useful for others. Okay world, let’s see!”
Dari kiri: aku, Arinda, Zaza |
ini kami foto sama petinggi :)) |
Dari kiri: Zaza, Adel, aku |
Dari kiri: Ilham, Ammar, Iim, Bagas |
Kommentare
Kommentar veröffentlichen