Sekilas memang tidak ada yang berbeda dari tahun ke tahun.
Bagi saya, semua itu hanya perkara waktu. Mau tidak mau, cepat atau lambat
waktu akan terus berjalan, mengukir kenangan dan memakan usia. Oke, saya akui
tulisan ini memang sedikit terlambat. Tapi tak apalah, setidaknya segala yang
ada di kepala masih sempat terekam hingga saya bisa menuliskannya disini.
2017 –adalah tahun yang saya sangat suka. 2 angka terakhir
semacam menjadi angka favorit sejak saya baru mengenal angka. Karena saya lahir
di tanggal itu? Entahlah. Yang pasti saya menyukainya, dan mendapat banyak
kebetulan atasnya. Di tahun ini, banyak sekali peristiwa luar biasa yang saya
alami. Berkenalan dengan orang baru hingga lebih dekat dengan orang yang
sebelumnya sudah kenal, berkunjung ke tempat-tempat yang sebelumnya hanya
menjadi angan-angan, dan berjuta hal menakjubkan lainnya. Di tahun ini pula
saya sempat tertawa sekeras-kerasnya dan menangis sedalam-dalamnya.
Alhamdulillah, saya sangat bersyukur atas segala emosi yang telah dikaruniakan
Tuhan kepada saya.
Hal utama yang ingin saya ungkapkan adalah terima kasih,
baik kepada Tuhan Semesta Alam Allah SWT atas segala kenikmatan yang telah
diberikan kepada saya. Segalanya. Kepada kedua orang tua yang tidak pernah
lelah menyayangi dan memberikan semuanya kepada saya. Semuanya. Juga
teman-teman terdekat atau terjauh, yang kadang suka saya lupakan padahal
merekalah sumber semangat yang selama ini saya terima. Juga permintaan maaf,
karena saya suka lalai terhadap banyak hal.
Bagi saya pribadi, sesungguhnya tahun 2017 adalah masa
dimana saya benar-benar mengulik tentang siapa saya, apa mau saya, dan kemana
arah saya. Memang mengenal diri sendiri adalah proses tanpa akhir, tapi
setidaknya saya bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas sedikit demi
sedikit. Di tahun ini pula saya seakan mendapat kado yang bertubi-tubi. Memang
bukan kado secara fisik, dan tidak bisa diukur secara materi. Tapi justru lebih
dari itu.
Menyinggung soal target dan resolusi yang saya buat diakhir
tahun 2016, lagi-lagi saya bersyukur. Diantara sekian banyak resolusi yang saya
targetkan terwujud di tahun 2017, hanya 1 yang belum tercapai. Apa itu?
memiliki SIM, Surat Izin Mengemudi. Sederhana sih, tapi bagi saya tidak
sesederhana itu, hehe. Hanya itu? seingat saya, iya. Oleh karenanya saya sama
sekali tidak bersedih atau menyesal, karena apa yang saya terima di tahun ini
jauh lebih besar daripada apa yang saya minta. Kurang beruntung apa lagi coba?
Ya inilah hidup, penuh tanda tanya, penuh teka teki. Setidaknya
di tahun ini, saya berhasil mengemban banyak tanggung jawab. Berhasil menurut
takaran saya sendiri sih. Mengemban kepercayaan dari banyak orang yang
sejujurnya itu sulit. Tahun 2017 adalah tahun pembuktian bagi saya, terhadap
segala hal yang awalnya meragukan hingga akhirnya membanggakan. Itu adalah
sebuah pencapaian.
Saya menutup tahun 2017 dengan doa dan mengawali tahun 2018
juga dengan doa. Semoga apa yang telah berjalan di tahun 2017 tetap terus
berjalan di tahun 2018 dan semakin baik.
Mengenai target dan resolusi, tidak jauh beda dan tidak
muluk-muluk. Saya harap saya tetap menjadi saya, yang selalu berpikiran
positif, dan selalu berusaha. Tentu saja apa yang belum terwujud di tahun lalu
semoga bisa terwujud di tahun ini. Selebihnya, biar saya simpan sendiri. Biar
saya berusaha lagi, dengan lebih keras. Dan semoga di tahun ini, hidup saya
menjadi lebih jelas, bukan lagi abu-abu tapi putih bersih.
Kommentare
Kommentar veröffentlichen