Malang jadi Ngalam, kota yang suka bolak balik kata ini emang nggak pernah bosen buat dikunjungi. Cuaca dan atmosfernya bikin betah! Disamping karena daya tarik wisata dan kulinernya yang pasti semua orang tau, surga banget.
Tapi kali ini bukan karena sengaja berlibur, melainkan mengunjungi Malang untuk dateng di salah satu acaranya UM, Deutsche Tage 17. Oke, jadi DT ini adalah adik kembarnya DW. Hahaha warum denn? Ya sama-sama eventnya bahasa Jerman. Beda induk aja, hihi.
Deutsche Tage tahun ini bertema "Musik und Film made in Germany", 11 12 lah ya sama Deutsche Woche kemaren. Lomba dan seputar acaranya hampir sama juga sih. Tapi tetep beda, wkwk. Kegiatan favorit pastilah di "pameran", dimana kita bisa bikin craft sesuka hati. Kalo tahun kemaren aku gak bikin apa-apa tapi bawa pulang telur lukis, kali ini aku bikin sendiri loh : gelang, yeayy!
 |
| Hand lettering by: Ammar |
Jika tahun lalu berangkat dengan bergerombol, lain lagi dengan tahun ini. Berkereta dong pasti. And you know what? Sensasi berkerta kali ini benar-benar membawa ingatanku mundur ke 4 tahun yang lalu, dengan kereta yang sama namun tujuan yang berbeda. Itulah saat aku pertama berkenalan dengan yang namanya kereta, dan sejak saat itu aku ketagihan dibuatnya.
Yang beda dari tahun sebelumnya, adalah tahun ini berkunjung ke DT hanya berdua. Yaa meskipun sesampainya disana ada teman-teman lain sih. Kereta berangkat pukul 7.45 di Stasiun Wonokromo. Yang menarik dari perjalanan kali ini, adalah "aku" yang error sendiri. Entahlah, pagi itu seakan lain dari biasanya. Sempat terjadi hal yang tak diinginkan, hampir saja ketinggalan kereta gara-gara aku yang "enggak gopoh". Syukurnya, tragedi ketinggalan kereta gagal terjadi, hehe.
Meskipun kita dapet tiket tanpa tempat duduk, perjalanan ini tetap terasa nikmat. Entahlah, bagiku setiap perjalanan selalu punya sensasinya sendiri yang tak bisa diucap dengan kata-kata. Kontras dengan Ammar, aku tahu orang ini pengen ngeluh banget, haha tapi i don't care. Tidak ada yang bisa dilakukan selain menikmati perjalanannya kan?
Kami sampai di Stasiun Malang sekitar pukul 10.30. Langsung cus ke Fakultas Sastra, UM dengan jasa ojek online. Sempet ribet saat nyari ATM, dan itu berlanjut hingga sorenya. Ahhh ga peduli lah! Jangan sampe cuma gara-gara hal sepele semacam itu, jadi merusak mood.
Tidak perlu waktu lama untuk sampai, lokasinya pun cukup mudah untuk dijangkau. Karena sudah sampai, tinggal menunggu teman-teman yang lain. Udah dehh lupa sama HP, larut dalam rangkaian kegiatan disana. Satu hal yang disayangkan, yaitu gagal ketemu teman-teman lama yang ada di Malang. Huaaaaaa, tapi gapapa deh mungkin belum saatnya. Hmm...
Sekitar pukul 17.00 acara sudah selesai, usai berfoto ria kami pamit untuk pulang, walau sebenarnya Ammar dan aku tidak langsung pulang. Mampir dulu ke Matos untuk berteduh karena kebetulan sore itu tiba-tiba hujan deras. Entah dimulai dengan apa, kami tiba-tiba larut dalam obrolan yang serius namun santai. Sudah cukup lama jika diingat, sejak terakhir kali kami mengobrol dengan topik yang cukup serius. Semoga apa-apa yang menjadi harapan kita sore itu terwujud ya, Amin.
Setelah sekian jam muter-muter tidak jelas, kami akhirnya memutuskan untuk pulang. Saat itu pukul 19.00 dan kereta berangkat pukul 20.00. Masih ada sisa waktu satu jam untuk say goodbye pada kota Malang ini. Ohya, ada satu kejadian tak terduga sewaktu kami baru tiba. Apa itu? Ada Macito lagi beroperasi! Huaaaaaaa sumpah pengen naik ituuuuu. Dan didetik itu, diam-diam aku menuliskan "naik Macito" dalam wishlist. Ah, semoga cepat menjadi kenyataan.
Selalu ada momen yang berbeda dalam setiap perjalanan. Pun dengan perjalanan kali ini. Memang tak semua dapat kurangkai dalam kata, tapi semuanya terasa manis. Tentang hujan, jalan kaki, tentang waktu, kereta. Dannnn ini perjalanan kami berkereta untuk yang pertama kali. Berdua. Perlu dicatat : berdua!
Ah Malang, lagi-lagi kau membuatku jatuh cinta. Semoga kita dapat bersua lagi, dengan perjalanan yang lebih istimewa daripada ini. See you soon!
Kommentare
Kommentar veröffentlichen